Jangan Lari, Ayo Berjuang Bersama! Cinta Yang Tulus Meruntuhkan Tembok Status Sosial


         

   Aku akan menggenggam tanganmu, di hari kau datang. Disebuah hari yang hangat, seakan-akan aku tersihir, seakan-akan aku bermimpi, aku akan menyambutmu dengan bahagia. Aku akan menggenggam tanganmu. Aku terjatuh hancur setiap hari. Aku bertahan pada bekas luka yang bahkan tidak sempat untuk sembuh. Aku berlari melalui kegelapan yang tak bertepi, aku berlari terjatuh hancur setiap hari. Aku bertahan pada bekas lukaku yang tidak sempat untuk sembuh………………….!!!!”
Byy: Kaneki Kun

            Dalam konteks kehidupan sehari-hari, terkadang  kemapanan seorang lelaki menjadi sebuah tolak ukur keberhasilan dalam mendapatkan restu dari keluarga sang wanita pujaannya. Hal ini terjadi karena pada dasarnya, laki-laki merupakan sebuah sosok yang diharapkan dapat memenuhi semua kebutuhan keluarga (seorang laki-laki harus memiliki pekerjaan serta penghasilan yang lebih besar dari wanitanya). Ketika status sosial serta perekonomian seorang laki-laki lebih rendah ketimbang wanitanya, hal demikian terkadang menyebabkan masalah dalam hubungan percintaan yang telah terjalin menjadi rusak (bahkan ada yang sampai berpisah selamanya “betul-betul Story and” tak ada jalan untuk bersatu lagi). Penyebab utama rusaknya sebuah hubungan biasanya datang dari pihak ketiga, yaitu keluarga sang wanita. Perusak dari keluarga, biasanya adalah orang tua.
Beberapa orang tua terkadang mengharuskan anaknya untuk mencari calon pendamping hidup yang kaya, tampan, cerdas, (mapan secara finansial dan emosional). Dan ketika seorang wanita mencintai lelaki yang kurang mapan, maka keretakan hubungan terkadang akan terjadi, mimpi untuk sehidup semati harus dikubur dalam-dalam (pihak Ketiga akan muncul).
            Kemapanan yang dimiliki seorang lelaki, menjadi sebuah pertimbangan yang paling penting bagi para orang tua dalam menentukan pendamping hidup untuk anaknya. Karena biasanya hubungan antara laki-laki yang kurang mapan, yang penghasilannya lebih rendah dari wanitanya, akan rentan memunculkan masalah (lebih parahnya lagi jika laki-laki tersebut tidak mapan secara emosional).
Lantas, bagaimana seharusnya menjalani sebuah hubungan yang mengalami perbedaan status sosial agar terus tercipta harmoni? Solusinya adalah kita harus memiliki tekad yang kuat, horizon yang sama, membawa hubungan pada satu tujuan yaitu hubungan untuk sebuah pernikahan. Jika sudah memiliki tujuan yang sama, hal yang selanjutnya dilakukan ialah meyakinkan kedua orang tua agar dapat memberikan sebuah restu. Terkadang komitmen dalam menjalani hubungan bisa menghancurkan kerasnya tembok penghalang, orang tua biasanya akan luluh karena melihat ketulusan cinta yang sudah dibangun bersama (mereka juga pernah muda lho).
Jadi, jangan terlalu cepat memutuskan hubunganmu karena persoalan status sosial yang mengakibatkan kau sulit untuk mendapatkan restu. Teruslah berjuang bersama, bagaimanapun kerasnya batu, jika terus terkena air, pasti akan hancur juga, bagaimanapun sulitnya masalah yang dihadapi, jika terus dijalani dengan cinta yang tulus semuanya akan terselesaikan.
Ayo Berjuang bersama!!!!!!!!!!!!
Jangan Lari Ya!!!!!!!!!!!!!!







Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jangan Lari, Ayo Berjuang Bersama! Cinta Yang Tulus Meruntuhkan Tembok Status Sosial "

Post a Comment