Surat Cinta Untuk Kampung Halaman, Dari Para Perantau "Kami Pasti Kembali".
Foto Apri
Hijrah ke kampung orang demi merubah nasib atau sering kita kenal dengan kata merantau. Ketika kamu berada dalam posisi ini, perasaan rindu dengan kampung halaman pasti akan menjadi teman disetiap langkah hidup yang dijalani. Beberapa hal seperti: pengalaman bersama teman-teman semasa kecil, masakan di rumah, atau bahkan suasana lingkungan tempat kita dibesarkan dapat menjadi pemicu munculnya rasa rindu dalam diri. Namun, panggilan rindu yang datang dan memaksa batin untuk kembali ke tanah kelahiran, kadang harus terabaikan karena ada banyak tugas ditempat perantauan yang belum kita selesaikan.
Banyaknya pekerjaan yang harus
dikerjakan membuat kita sangat sulit untuk kembali ke kampung halaman. Sehingga
hal itu terkadang memunculkan stigma yang buruk bagi orang-orang yang ada di kampung.
Biasanya kita akan dicap sebagai orang yang sombong, karena sudah sangat jarang
kembali ke kampung halaman. Mereka tak pernah tahu bahwa sebenarnya kita sangat
ingin sekali bisa pulang ke kampung halaman, tetapi ada tugas dan tanggung
jawab yang harus kita selesaikan terlebih dahulu.
Untuk mereka yang selalu memberi perhatian buruk,
ketahuilah kami takkan pernah melupakan tempat dimana kami dibesarkan. Kami tak
pulang bukan berarti kami sombong, tetapi kami hanya mencoba untuk terus
berbenah diri guna membenahi kampung halaman tercinta.
Sebaiknya, ketika kita ingin
kembali ke kampung halaman ada 3 hal yang harus kita capai terlebih dahulu.
1. Menuntut Ilmu Setinggi-Tingginya
Guna Menjadi Orang Yang Bisa Diandalkan
Carilah ilmu sampai ke
Negeri Cina sebuah ungkapan klasik yang ingin mengungkapkan bahwa ilmu merupakan
sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan ini. Menuntut ilmu
sebanyak-banyaknya menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan secara fundamental.
Meski dengan jarak yang jauh, tetaplah optomis dan semangat untuk bekal masa
depan. Menahan rindu adalah sesuatu yang biasa kita lakukan, tetapi menahan
kebodohan tidak biasa kita lakukan.
Menempah diri atau
mencari pengalaman yang lebih banyak lagi haruslah terus dilakukan untuk bisa
menjadi pribadi yang lebih tangguh lagi. Bukannya tak ingin kembali ke kampung
halaman, tetapi kami hanya ingin bisa berguna bagi kampung halaman ketika kami
pulang nanti. Kami juga butuh kesendirian, agar kami tahu rasanya hidup mandiri
tanpa menyusahkan orang tua.
2.
Memiliki
Pekerjaan Dan Penghasilan Sendiri, Sehingga Mengurangi Beban Perekonomian
Keluarga (Menjadi Susu Perah Bagi Keluarga).
Merantau adalah
sebuah langkah yang ditempuh agar kita bisa memiliki pekerjaan dan penghasilan
sendiri. Karena kami tahu bahwa sangat sulit berkembang jika hanya mengandalkan
lapangan pekerjaan yang tersedia dikampung halaman yang tercinta. Kami lebih memilih
daerah lain untuk menjadi sumber utama dalam mengumpulkan tumpukan rupiah karena disana lebih menjanjikan. Walaupun
di tempat perantauan kami mendapat uang yang banyak, namun kampung tempat kami
dilahirkan tak akan pernah tergeser oleh apapun, Karena kampung halaman adalah
tempat penuh kenangan.
3.
Memiliki
Kemampuan Untuk Mengembangkan Kampung Halaman
stigma buruk tentang kami yang jarang pulang
ke kampung halaman adalah sesuatu yang sangatlah salah. Upaya merantau untuk
merubah nasib merupakan sebuah bentuk kecintaan kami terhadap kampung halaman. Jadi
persepsi yang mengatakan bahwa kami sudah lupa dengan kampung tempat kami
dilahirkan atau yang mengatakan bahwa kami adalah orang yang sombong, itu
adalah sebuah kekeliruan yang sangat bodoh. Kami merantau agar bisa berbenah
diri sehingga kami bisa membenahi kampung halaman.
Kami akan pulang, tapi nanti. Kami
akan kembali, tapi nanti. Kami akan kembali setelah bekal yang kami dapat cukup
untuk membenahi kampung halaman yang tercinta. “Kami pasti kembali”.
0 Response to "Surat Cinta Untuk Kampung Halaman, Dari Para Perantau "Kami Pasti Kembali"."
Post a Comment