Sayangilah Ayahmu! Karena Dia Adalah Sosok Tangguh Tak Kenal Lelah
Marten Kadang Family
Ayah (Good Father), Kau Pelita Dan Tongkatku Ketika
Kegelapan Menghampiriku, Hiasi Dimensiku Dengan Bauh Tubuhmu Yang Harum…. Tak Pernah
Lelah Menceritakanmu, Tak Pernah Lelah Mengagumimu. Bagiku, Kaulah Sempurnah
dari Tuhan. Betapa indahnya karya Tuhan karena telah menciptakan seorang ayah
yang sangat istimewa sepertimu…….
By: Rifky Kristiawan Kadang
(Ayah), dia adalah
seorang pahlawan yang terus berjuang bagi keluarga kecilnya, sosok yang paling
penting dalam keluarga setelah ibu. Walaupun ketika kita kecil ayah tak sedekat
ibu dalam merawat kita, namun dia tetap memberikan perhatian kepada
anak-anaknya (walaupun tak sesering ibu, karena dia sibuk mencari nafka untuk
keluarganya). Dalam kesibukkannya sebagai kepala rumah tangga, ayah tetap
berpikir tentang apa yang diminta anaknya agar bisa dituruti. Misalnya ketika
kita masih kecil, kita meminta dibelikan sebuah mainan, pada saat itu juga ayah
kemudian akan membelikan mainan yang kita inginkan agar kita senang. Juga terkadang
ketika pulang dari bekerja, sepanjang perjalan pulang kerumah dia melihat
sebuah mainan, ia terkadang mampir untuk membeli mainan itu, walaupun kita
belum memintanya. Begitulah cinta seorang ayah, berbagai usaha dia lakukan agar
anak-anaknya bahagia.
(Ayah), ia juga terus melindungi kita sampai akhir hidupnya,
melindungi kita tanpa kenal lelah. Ketika kita ingin memainkan permainan yang
sedikit berhaya, misalnya, bermain korek api atau melompat dari tempat yang
cukup tinggi, ayah akan marah dan bertindak keras kepada anaknya. Hal itu
dilakukan bukan karena dia membenci atau berniat jahat kepada anaknya, tetapi
dengan kekerasan itu dia ingin melindungi anaknya, agar anaknya jauh dari
bahaya. Terkadang sifat tegas yang melekat padanya, membuat kita takut untuk
bergaul dekat dengannya. Pada saat itulah perhatian kecilnya sulit untuk kita
rasakan (bukan karena dia menjauhi kita, namun rasa takut yang kita munculkan
sendirilah yang terkadang menjadi sekat antara kita dangan dia). Namun dibalik
semua itu, kita akan tetap saling merindukan. Setiap pagi ketika hendak berangkat
ke sekolah, tak lupa ia mengingatkan anaknya kalau sebelum berangkat ke sekolah
kita harus sarapan dulu (walaupun terkadang dia harus memaksa kita untuk
melakukan itu). Seorang ayah hanya menginginkan agar anak-anaknya tidak
terserang penyakit, juga kelaparan ketika proses belajar mengajar berlangsung
(membuat tidak focus pada pelajaran).
(Ayah), dia sosok pencari nafka bagi keluarga kecilnya. Ketika
fajar menyingsing, diapun sudah mulai bergegas untuk menjalankan tanggung
jawabnya. Kerja keras tak kenal lelah, dia berusaha memenuhi sebuah tanggung
jawab yang dia emban sebagai kepala rumah tangga. Berusaha mencari nafka,
mengais rejeki ditempat yang terkadang berisiko bagi keselamatan hidupnya. semua
itu dilakukan agar kebutuhan keluarganya terpenuhi dan keluarganya mendapat
kebahagiaan. Seorang ayah hanya akan merasa puas jika dia berhasil
membahagiakan keluarganya. Saat upah bekerja diterima, tak lupa ia membelikan
makanan yang disukai keluarganya (walaupun kita tak pernah memintanya). Dia adalah
sosok yang takkan pernah berhenti bekerja, untuk sekedar membahagiakan keluarga
kecilnya. Kerja kerasnya menunjukkan bahwa tekad dan kekuatannya. Tak ada yang
sekuat dan sehebat dirinya, ia tak pernah mengeluh atau bahkan menyerah, dia
akan terus berjuang sampai keluarganya mendapat kebahagian, hujan serta
panasnya cuaca bukanlah menjadi alasan baginya untuk mencari nafka. Bahkan terkadang,
ketika ia dalam kondisi kurang sehatpun ia masih berusaha untuk bekerja, demi
mendapatkan upah.
Saat anaknya menginginkan sesuatu,
ia pasti akan berusaha untuk memperjuangkannya dengan cara apapun. Meskipun tidak
memungkinkan untuk memenuhi keinginan anaknya, ia akan tetap berusaha. Keringat
yang dia keluarkan tak bisa kita ukur dengan takaran apapun. Pengorbanan seorang
ayah takkan pernah ada habisnya, walau kaki dan tangan terasa lemah, ia akan
tetap bertarung. Sekuat semampunya dia akan terus melakukan tanggung jawabnya
sebagai kepala rumah tangga, walaupun usia mulai menua dan fisik tak sebagus
yang dulu, dia akan terus berusaha agar keluarganya bahagia. Obat pengusir
lelah yang paling mujarab untuknya ialah, ketika dia melihat tawa serta senyum
anak dan istrinya.
Ayah, sosok yang seharusnya
menjadi inspirasi untuk kita, darinya kita bisa belajar untuk tidak mudah
mengeluh apalagi menyerah. Darinya kita bisa tahu bahwa, kita harus terus
bertarung meski kehidupan sangat keras.
0 Response to "Sayangilah Ayahmu! Karena Dia Adalah Sosok Tangguh Tak Kenal Lelah"
Post a Comment